Perbedaan Oli dan Grease (Gemuk): Fungsi dan Komposisinya

Perbedaan Oli dan Grease (Gemuk): Fungsi dan Komposisinya – Membicarakan tentang pelumas, di masyarakat dikenal terdapat 2 jenis pelumas yang banyak digunakan, yaitu oli dan grease atau yang biasa disebut dengan gemuk. Keduanya memang sama-sama pelumas yang digunakan untuk melumasi komponen di kendaraan. Namun, terdapat beberapa perbedaan mendasar di antara keduanya, terutama yang pasti terlihat ada pada teksturnya.

Jika oli yang biasa kita kenal adalah benda atau zat cair dengan tingkat viskositas atau kekentalan tertentu sesuai dengan spesifikasinya, maka grease atau gemuk ini adalah zat semi-padat yang mirip seperti pasta. Secara logika saja, saat melihat tekstur atau perbedaan fisik di antara keduanya, kita pasti berpikir keduanya memiliki fungsi yang berbeda meskipun sama-sama disebut dengan pelumas.

Melalui artikel ini, Top Trust sebagai distributor oli mesin terlengkap akan membahas perbedaan oli dan grease (gemuk), mulai dari fungsi, bentuk fisik, hingga komposisinya.

Perbedaan Oli dan Grease (Gemuk)

Bentuk Fisik

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, meskipun keduanya sama-sama pelumas, namun perbedaan yang paling mencolok ada pada bentuk fisiknya. Jika oli yang biasa kita lihat pada umumnya berbentuk cair dengan kekentalannya masing-masing, maka grease atau gemuk berbentuk mirip pasta atau sabun colek.

Dari perbedaan bentuk fisik ini, tentu saja grease tidak bisa dituangkan layaknya oli yang cair. Meskipun beberapa oli seperti oli hidraulik memiliki tingkat kekentalan tinggi hingga SAE 140 misalnya, oli tetap dapat dituangkan dan melumuri bagian-bagian mesin atau hidraulik dengan sendirinya. Sedangkan untuk grease atau gemuk umumnya harus dioleskan sendiri oleh pengguna pada komponen yang hendak dilumasi.

Fungsi

Setelah perbedaan pada bentuk fisik yang terlihat sangat jelas, tentunya itu berimbas pada fungsi keduanya. Memang pada dasarnya keduanya berfungsi melumasi komponen yang bergesekan agar tidak tetap dalam kondisi terbaik, tidak overheat, dan kendaraan atau alat tersebut dapat terus digunakan secara optimal.

Oli: Umumnya digunakan di sistem pelumasan yang memerlukan sirkulasi atau aliran pelumas seperti mesin kendaraan bermotor, gearbox (transmisi), gardan, dan hidraulik. Atau simpelnya, oli difungsikan pada komponen-komponen yang tertutup. Oli berfungsi untuk melumasi, membersihkan, mendinginkan, dan melindungi komponen bergerak dari aus.

Grease: Digunakan pada area atau komponen yang sulit dijangkau dan memerlukan pelumasan yang tahan lama tanpa perlu sering diganti, seperti bantalan, engsel, atau komponen yang terpapar elemen cuaca, debu, atau air. Sederhananya, grease atau gemuk difungsikan pada komponen-komponen yang terbuka dan terpapar oleh kondisi lingkungan di luar. Sesuai dengan bentuk fisiknya, grease tidak mudah mengalir sehingga cocok untuk pelumasan pada kondisi beban berat atau suhu tinggi.

Beberapa komponen yang sering kali membutuhkan grease (gemuk) adalah:

1. Bearing (Bantalan)

Roller bearings dan ball bearings adalah komponen yang sering dilumasi dengan grease, terutama di industri dan aplikasi otomotif. Bantalan ini membutuhkan pelumasan yang stabil untuk mengurangi gesekan, mencegah keausan, dan menahan beban berat.

2. Joint atau Sambungan Universal (U-Joint)

Pada sistem penggerak (drivetrain) kendaraan, seperti pada truk, mobil, dan motor, U-joint sering dilumasi dengan grease untuk menjaga fleksibilitas sambungan dan mengurangi gesekan.

3. CV Joint (Constant Velocity Joint)

Sambungan ini banyak ditemukan di mobil, terutama pada kendaraan penggerak roda depan. CV joint memungkinkan transmisi tenaga ke roda depan meskipun sudutnya berubah. Grease digunakan untuk menjaga pelumas tetap ada pada sambungan ini dan untuk melindungi komponen dari kotoran dan air.

3. Ball Joints dan Tie Rod Ends

Bagian-bagian dari sistem suspensi dan kemudi mobil, seperti ball joints dan tie rod ends, sering memerlukan grease agar bergerak dengan mulus dan tahan lama.

4. Engsel dan Titik Pivot

Engsel pada pintu, kap mesin, atau tutup bagasi sering kali diberi grease untuk menjaga kelancaran gerakan dan mencegah karat. Ini juga berlaku untuk mesin-mesin industri yang memiliki titik pivot atau engsel.

5. Chassis dan Komponen Suspensi

Pada sistem suspensi kendaraan, seperti control arms, bushings, dan leaf springs, grease sering digunakan untuk menjaga komponen tetap bergerak lancar dan melindungi dari aus akibat gesekan.

6. Sliding atau Rolling Surfaces

Komponen industri seperti guide rails, sliding gates, rolling doors, dan conveyor systems memerlukan grease untuk mengurangi gesekan dan menjaga operasi yang halus, terutama jika bekerja di lingkungan dengan debu atau kelembapan tinggi.

7. Seals

Seal mekanik seperti oil seals dan grease seals di roda atau poros sering kali dilumasi dengan grease untuk menjaga kebocoran dan memperpanjang umur seal.

8. Tracks dan Rollers (Excavator dan Bulldozer)

Kendaraan berat seperti excavator, bulldozer, atau tank memiliki track dan rollers yang harus diberi grease secara teratur untuk menghindari kerusakan akibat gesekan berlebih dan untuk mempertahankan kinerja yang lancar.

Selain 8 komponen di atas, masih banyak lagi bagian yang umumnya juga diberi grease atau gemuk untuk memperpanjang umur komponen dan melindunginya dari gesekan.

Komposisi

Dengan bentuk fisik dan fungsi yang berbeda tentulah keduanya memiliki perbedaan pada komposisinya. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai komposisi dari oli dan grease:

1. Komposisi Oli

Oli memiliki struktur yang lebih sederhana dibandingkan grease, dan terdiri dari dua komponen utama:

  • Base Oil (Minyak Dasar): Komponen utama oli, yang biasanya menyumbang sekitar 70-90% dari total komposisi. Base oil bisa berupa:
    • Minyak mineral: Diambil dari minyak bumi melalui proses distilasi. Ini adalah jenis base oil yang paling umum digunakan pada oli konvensional.
    • Minyak sintetis: Dibuat melalui proses kimia (sintesis) yang lebih kompleks, dan memiliki kinerja yang lebih baik pada suhu ekstrem (panas atau dingin) dibandingkan minyak mineral.
  • Aditif (Additives): Menyumbang sekitar 10-30% dari komposisi oli. Aditif ini ditambahkan untuk meningkatkan kinerja pelumas dan memberikan berbagai manfaat, termasuk:
    • Anti-aus: Melindungi permukaan logam dari keausan selama kontak.
    • Anti-oksidan: Mencegah oksidasi oli yang dapat menyebabkan degradasi dan pembentukan lumpur atau residu.
    • Detergen/dispersan: Menjaga kebersihan mesin dengan mencegah pembentukan kotoran, lumpur, dan endapan.
    • Modifikator viskositas: Menstabilkan viskositas (kekentalan) oli pada suhu berbeda, sehingga oli tetap efektif baik pada suhu tinggi maupun rendah.
    • Inhibitor korosi: Mencegah karat dan korosi pada permukaan logam yang dilumasi.

2. Komposisi Grease

Grease memiliki struktur yang lebih kompleks dibandingkan oli. Grease terdiri dari tiga komponen utama:

  • Additive EP (Extreme Pressure): Untuk grease yang digunakan di lingkungan beban berat, aditif ini membantu melindungi permukaan logam dari tekanan ekstrem.
  • Base Oil (Minyak Dasar): Sama seperti oli, base oil juga menjadi komponen utama grease dan menyumbang sekitar 70-90% dari total komposisi grease. Minyak dasar dalam grease bisa berupa mineral atau sintetis, tergantung pada jenis grease.
  • Pengental (Thickener): Pengental merupakan komponen yang membedakan grease dari oli. Pengental ini memberikan grease tekstur padat atau semi-padat, dan biasanya menyumbang sekitar 5-15% dari komposisi. Jenis pengental yang umum digunakan meliputi:
    • Sabun logam: Yang paling umum adalah lithium, calcium, dan sodium. Lithium-based grease adalah jenis yang paling populer karena stabil dalam berbagai suhu dan memiliki ketahanan yang baik terhadap air.
    • Pengental non-sabun: Termasuk bahan seperti silika, bentonite (clay), atau polimer yang digunakan untuk kondisi suhu tinggi atau aplikasi khusus.
  • Aditif (Additives): Seperti pada oli, aditif ditambahkan untuk meningkatkan kinerja grease. Aditif ini bisa menyumbang sekitar 5-10% dari komposisi dan termasuk:
    • Anti-aus: Mengurangi keausan pada permukaan logam yang bergesekan.
    • Anti-oksidan: Mencegah oksidasi pada grease yang bisa merusak performanya.
    • Anti-karat dan anti-korosi: Melindungi permukaan logam dari korosi, terutama dalam kondisi lembap atau berair.

Itulah penjelasan lengkap terkait perbedaan oli dan grease atau yang biasa disebut gemuk. Memang keduanya sama-sama untuk melumasi, namun dari segi bentuk fisik, fungsi, dan komposisinya, memiliki perbedaan yang sangat jauh.

Dapatkan Oli & Grease (Gemuk) Terlengkap di Top Trust

Segera hubungi sales online kami untuk mendapatkan penawaran harga terbaik. Semakin banyak yang Anda beli, semakin banyak diskon yang Anda peroleh.

Penulis