6 Penyebab Ban Mobil Kempes

Ban Mobil Kempes

Ban mobil kempes adalah salah satu hal yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari untuk hampir setiap pemilik mobil. Bahkan bukan hanya ban mobil, semua kendaraan yang memiliki ban pasti pernah mengalami yang namanya ban kempes. Namun, sudah tahukah Anda apa saja yang dapat menyebabkan ban mobil Anda kempes?

Sebagai pengendara, Anda harus mengetahui penyebab, ciri, risiko, serta cara mengatasi ban mobil yang kempes, termasuk cara membaca ukuran ban mobil yang benar. Hal ini penting karena ban merupakan komponen yang vital dalam mobil, sehingga kondisinya harus selalu diperhatikan sebelum atau saat berkendara di jalan. Nah, berikut Top Trust akan menjelaskan penyebab dan ciri-ciri ban mobil yang kempes.

Penyebab Ban Mobil Kempes

Berikut adalah beberapa penyebab utama ban mobil kempes.

1. Ban Tidak Sepenuhnya Vakum

Penyebab utamanya sebenarnya bukanlah suatu kecelakaan atau kesalahan produksi, tetapi memang sifat alami dari lapisan pembentuk ban itu sendiri. Dinding ban yang terbuat dari bahan utama karet tidaklah sepenuhnya tertutup rapat atau vakum. Artinya, pada dinding ban, apakah itu ban dalam atau ban luar, bahkan untuk ban tubeless sekalipun, memiliki pori-pori yang sangat kecil dan tidak terlihat secara kasat mata.

Sesuai dengan hukum fisika, udara atau zat gas akan mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Di dalam ban yang diisi dengan angin, tentunya tekanan di dalam lebih tinggi daripada di luar ban. Hal ini bisa kita amati dari ban yang asalnya kempes, ketika diisi dengan angin menjadi mengembang, tentulah di dalamnya terjadi desak-desakan antar molekul udara dan menyebabkan tekanan di dalamnya naik. Bahkan jika ban sudah mengembang maksimal dan masih ditambah lagi angin ke dalamnya, ban bisa meledak. Ini menunjukkan bahwa tekanan di dalam ban lebih tinggi dibandingkan di luar ban.

Kembali lagi ke permasalahan ban kempes, karena tekanan di dalam ban tinggi akibat dari molekul udara yang berdesakan, otomatis jika ada pori-pori yang bisa dilalui oleh molekul udara (pastinya ukuran mikroskopis), pastilah molekul tersebut akan berusaha untuk keluar. Meskipun perlahan-lahan, dan keluarnya sedikit demi sedikit, jika terjadi terus-menerus seiring waktu dan terakumulasi, maka akan terasa ban tersebut semakin kempes. Inilah penyebab utama dari kempesnya ban. Jadi bukan karena kerusakan atau cacat produk, tetapi karena hukum alam.

2. Suhu Dingin di Dalam Ban

Penyebab kedua ini juga masih berhubungan dengan hukum alam, tepatnya yang biasa dikenal dengan hukum Gay-Lussac. Bunyi dari hukum Gay-Lussac adalah “jika dalam suatu ruang tertutup, volume dan jumlah molekul dijaga tetap, maka nilai tekanan sebanding dengan suhu“. Jika kita terapkan pada kasus ban, maka artinya jika suhu di dalam ban turun, maka tekanan di dalam ban akan berkurang. Meskipun jumlah molekul udara di dalam ban tidak bisa dikatakan tetap atau konstan (seperti penjelasan sebelumnya), akan tetapi berkurangnya perlahan-lahan, maka bisa kita asumsikan konstan dalam penglihatan kasat mata. Nah, karena suhu di dalam ban turun atau dingin, maka tekanannya juga ikut turun, inilah yang menyebabkan ban kempes.

Jadi, jika kita akumulasikan dengan penyebab sebelumnya, yaitu keluarnya udara melalui pori-pori ban dan penyebab kedua, maka logis untuk menyatakan bahwa penyebab utama ban kempes adalah hukum alam.

3. Adanya Kerusakan pada Pentil Ban

Nah, sekarang kita mulai menuju ke penyebab teknis yang tidak berhubungan dengan hukum alam. Artinya, penyebabnya adalah kesalahan atau kerusakan. Salah satunya adalah adanya kerusakan pada pentil ban yang merupakan jalur utama pengisian angin pada ban. Jika terjadi kerusakan pada pentil, maka otomatis juga menjadi jalur akses utama angin atau udara keluar dari dalam ban.

Bagaimana pentil ban bisa rusak? Mudah saja, pentil ban tempatnya ada di lubang velg, berarti sering kali bersinggungan dengan velg yang notabennya berbahan logam seperti baja atau aluminium. Benda logam tentunya sangat berpotensi untuk membuat kerusakan pada pentil yang hanya terbuat dari karet tipis. Apakah itu karena panasnya velg hingga menyebabkan rusaknya sifat karet pada pentil, hingga adanya gesekan bagian velg yang tajam atau runcing dengan pentil. Hal-hal tersebut sangat mungkin terjadi melihat posisi dan perbedaan bahan penyusun antara keduanya.

4. Adanya Kerusakan pada Velg Mobil

Tidak jarang velg menjadi korban ketika terjadi benturan atau saat ban menabrak seuatu yang keras, seperti batu, atau saat ban masuk ke lubang di jalanan. Meskipun ban menjadi peredam, namun tekanan atau momentum yang diredam oleh ban juga tetap ada yang diteruskan ke velg. Mungkin jika tidak terlalu keras, tidak akan terlalu berefek pada velg, namun jika benturan yang terjadi keras, besar kemungkinan velg juga akan ikut menanggung efeknya.

Efek yang diterima velg tentunya akan menyebabkan terjadinya deformasi atau perubahan pada bentuk velg,terutama pada dudukan ban pada velg. Bahkan mungkin bisa saja velg agak gepeng. Hal-hal seperti ini yang mungkin tidak tertangkap oleh pengamatan, dapat membuat udara keluar dari ban. Adanya kelonggaran sedikit saja bisa menjadi jalan keluar molekul udara. Bayangkan, pori-pori karet yang sekecil itu saja bisa dijadikan akses untuk keluar, apalagi jika lubang itu dari velg yang tentunya lebih besar. Pastinya lebih besar dan lebih cepat proses keluarnya molekul udara.

5. Bocor Halus pada Ban

Bocor tentunya tidak boleh kita lupakan dalam urusan hilangnya tekanan di dalam ban. Namun, bocor dalam konteks ini bukan bocor yang langsung terlihat mata dan tekanan ban berkurang drastis dengan cepat. Sesuai dengan namanya, bocor halus maksudnya adalah bocor yang tidak kita sadari sebagai pengendara. Misalnya saja bekas tambalan pada ban dalam yang kurang sempurna atau karena sudah lama, sehingga bekas tambalan tersebut sedikit terkelupas dan menjadi jalan keluar udara.

Selain bekas tambalan, bisa juga ada benda tajam yang kecil dan tidak teramati yang menancap atau sekedar melukai ban, sehingga memperlebar pori-pori ban di titik tersebut. Selain itu, retak-retak pada dinding ban yang biasa terjadi pada sidewall juga bisa menjadi jalur kebocoran udara dalam ban.

6. Kualitas Ban yang Kurang Baik

Selain faktor-faktor eksternal di atas, ada juga faktor internal, yaitu kualitas dari ban itu sendiri. Misalnya saja karena kualitas karet atau komponen penyusun ban yang kurang baik atau proses pembuatan ban yang kurang sempurna, bisa saja menyebabkan pori-pori ban lebih lebar. Selain itu, dengan kualitas yang rendah, bisa saja bagian bead juga kurang sesuai dengan velg sehingga kurang rapat dan menyebabkan kebocoran udara.

Sebenarnya, ada jenis ban mobil yang aman digunakan meskipun bocor. Bahkan bukan hanya bocor, sobek sekalipun, hingga angin habis total semua, ban ini masih bisa dipakai dengan aman dan lancar. Ban ini teknologi baru yang disebut dengan ban run flat tire atau biasa disingkat RFT.

Beli Ban Berkualitas di Top Trust

Setelah mengetahui beberapa penyebab kempesnya ban, tips untuk mengatasi masalah ban yang terlalu cepat kempes bisa dengan membeli dan menggunakan ban dengan kualitas terbaik yang tentunya diproduksi oleh brand-brand terkenal. Brand-brand dunia yang produknya telah tersertifikasi SNI maupun internasional. Anda bisa membeli ban-ban dengan kualitas terjamin di toko ban mobil Top Trust. Top Trust menjual berbagai macam ban dengan berbagai ukuran dan tipe. Ban yang kami jual dari merek-merek terkenal seperti Bridgestone, Goodyear, Sailun, Giti, dan merek dunia lainnya. Anda bisa mendapatkan ban mobil maupun ban truk terbaik dengan harga yang terjangkau dan bersaing dengan toko lain. Bahkan jika Anda membutuhkan dalam jumlah banyak, kami juga dapat melayani pembelian partai atau grosir. Jangan ragu untuk membeli ban-ban kami.

Penulis