Perbedaan Aki Soak dan Aki Drop/Tekor serta Cara Menanganinya

Aki soak dan aki drop

Aki soak adalah salah satu penyebab mobil mogok. Meskipun masih banyak penyebab-penyebab lainnya, namun sering kali saat mobil mogok, masalahnya berada pada aki atau accu. Namun, ternyata tidak semua permasalahan aki mobil adalah aki soak. Ada kalanya itu bukanlah aki soak, akan tetapi hanya drop saja, atau biasa juga disebut aki kurang setrum, aki tekor. Nah, berbeda penyebab, tentunya berbeda juga penanganannya.

Memang, keduanya menyebabkan aliran listrik pada komponen-komponen mobil menjadi bermasalah karena memang kemampuan untuk memasok daya listrik menjadi berkurang, sehingga menyebabkan tidak maksimalnya kelistrikan pada mobil.

Aki soak adalah keadaan di mana aki memang sudah mencapai titik darah penghabisan. Maksudnya, aki sudah aus, sudah waktunya ganti dengan yang baru. Sesuai dengan namanya, soak, sudah tidak kuat lagi.

Aki drop/tekor/kurang setrum adalah keadaan di mana aki hanya mengalami kekurangan pasokan energi listrik, sehingga tegangannya turun di bawah standar yang dibutuhkan oleh mobil atau kendaraan untuk beroperasi.

Untuk mengetahui dan mengenali penyebab mobil mogok Anda ini sebenarnya aki soak atau aki drop, pastilah harus mengetahui ciri-ciri keduanya sebagai indikatornya. Berikut Top Trust akan menunjukkan bagaimana ciri-ciri keduanya, penyebab, serta bagaimana cara mengatasinya.

Ciri-Ciri Aki Soak

Yang pertama adalah ciri-ciri untuk aki soak. Berikut beberapa ciri-ciri yang bisa Anda gunakan sebagai acuan apakah aki mobil sedang soak atau tidak.

1. Mesin mobil sulit menyala

Ciri utama yang mungkin juga sudah sering dijadikan acuan orang-orang adalah sulitnya mesin mobil untuk menyala. Hal ini biasanya terdeteksi saat baru akan menyalakan mesin. Kunci mobil sudah diputar, tetapi masih saja belum bisa menyala. Jika sudah seperti ini, biasanya pemilik mobil akan langsung berpikir jika ada yang salah dengan aki mobilnya. Nah, sebelum menebak-nebak, coba dicek dulu tegangan aki mobilnya. Jika tegangan atau voltaseh tidak berubah (normalnya voltase aki mobil saat diam adalah 12.5V, dan saat berjalan bisa mencapai 13 – 14 V). Nah, untuk kasus aki soak, tegangannya tidak berubah. Jadi, mobil mogok atau susah menyalakan mesinnya, dicek tegangan akinya terlebih dahulu.

2. Komponen kelistrikan menurun performanya

Maksudnya adalah komponen-komponen pada mobil yang membutuhkan aliran listrik, performanya menurun. Lampu, AC, klakson, audio, serta komponen lainnya yang membutuhkan listrik akan menurun performanya, bahkan bisa sampai tidak kuat menyala. Bahasa umumnya kurang daya. Lampu akan meredup, terlepas dari itu lampu utama maupun lampu interior, jika aki sudah soak, maka akan redup. Klakson juga akan menjadi aneh suaranya dan tidak bisa senyaring saat kondisi normal. Nah, untuk komponen yang membutuhkan daya listrik yang besar, seperti AC dan audio, biasanya malah tidak dapat dinyalakan.

3. Umur aki sudah tua

Ciri-ciri yang selajutnya adalah melihat umur si aki. Setelah Anda terasa sulit menyalakan mesin, atau mungkin terasa jeda nyala mesih terlalu lama saat melakukan starter, kemudian kelistrikan juga terasa menurun, maka selanjutnya untuk mengetahui ini akinya soak atau hanya drop jika tidak memiliki alat seperti multimeter untuk cek tegangan adalah dengan melihat apakah akinya sudah berumur atau belum. Umur aki rata-rata adalah 2 sampai 5 tahun, tergantung penggunaan dan faktor-faktor lainnya. Nah, jika dilihat dari kode dan tanggal produksi ternyata sudah lebih dari 2 tahun dan terjadi hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya, maka kemungkinan aki Anda memang soak.

Ciri-Ciri Aki Drop/Tekor/Kurang Setrum

Sebenarnya agak mirip ciri-cirinya yang dirasakan langsung pada performa mobil, karena memang efeknya adalah pada sistem kelistrikan mobil itu sendiri. Berikut beberapa ciri-cirinya.

1. Turunnya tegangan aki

Jika Anda merasa mesin sulit untuk menyala, atau performa kelistrikan menurun, maka selanjutnya adalah mengecek tegangan pada aki. Jika pada aki soak tegangannya tetap stabil dan sesuai standar, maka pada aki drop tegangannya akan turun di bawah standar. Untuk menyalakan mobil, membutuhkan paling tidak 9 Volt, saat keadaan normal tidak ada aktivitas (mesin mati) normalnya aki akan memberikan output 12.5 Volt. Jika aki sedang drop, bisa jauh di bawah angka tersebut, bisa sampai di bawah 9V juga. Jika sudah sampai di bawah 9 Volt maka kemungkinan mesin mobil tidak akan dapat dinyalakan.

Penyebab Aki Soak dan Aki Drop

Setelah mengetahui ciri-cirinya, kini saatnya membahas tentang penyebab keduanya.

1. Aki soak

Penyebab utama aki soak adalah kerusakan pada sel-sel akinya. Artinya, memang komponen dari aki itu sendiri sudah rusak, sudah tidak layak pakai, sehingga tidak bisa lagi menghasilkan energi listrik. Rusaknya sel aki sendiri biasanya disebabkan oleh karat, atau memang sudah habis umurnya. Namanya juga alat atau komponen yang dipakai terus ya tentunya akan habis masanya. Karena yang rusak adalah selnya, atau akinya itu sendiri, maka mau diberi bantuan dari luar seperti disetrum (recharge) atau ditambahkan air aki sampai sampai bagaimana juga tidak akan mengobati.

2. Aki drop

Berbeda dengan aki soak, aki drop ini sebenarnya masih sehat selnya. Hanya saja di kurang pasokan energi listrik untuk disalurkan. Terlihat jelas saat diukur tegangannya turun. Hal ini bisa disebabkan karena mobil lama tidak digunakan, akhirnya tidak terjadi pengisian energi listrik pada aki, akhirnya harus dilakukan recharge. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh cairan aki. Pada aki basah, kemungkinannya adalah kurangnya cairan aki, sehingga tidak sempurna merendam sel aki itu sendiri. Akhirnya, tidak bisa melakukan konversi energi kimia menjadi energi listrik secara sempurna. Sedangkan pada aki kering, bisa karena kadar keasaman pada cairan aki sudah berkurang atau bahkan sudah tawar, sehingga tidak ada lagi yang bisa dikonversi menjadi energi listrik.

Cara Menangani atau Solusinya

Setelah tau perbedaan di antara keduanya, mulai dari ciri-ciri hingga penyebabnya, maka yang terpenting selanjutnya adalah bagaimana cara mengatasi atau solusi jika terjadi. Apalagi jika efeknya terasa saat di jalan sampai mobil mogok di jalan. Berikut cara menangani keduanya.

– Cara mengatasi aki soak

Tidak ada. Solusinya ya mengganti dengan aki baru. Anda bisa menggantinya sendiri atau menyerahkannya pada tukang servis mobil di bengkel. Hanya ini satu-satunya cara, karena sepertinya juga tidak mungkin Anda memperbaiki sel aki tersebut.

– Cara mengatasi aki tekor/drop

Seperti yang sudah sedikit disinggung sebelumnya, cara mengatasinya adalah dengan melakukan recharge atau setrum aki jika memang masalahnya adalah kurang setrum saja (asumsi cairan aki penuh dan masih dalam kondisi bagus). Charge atau pengisian energi listrik pada aki bisa dilakukan di luar maupun di dalam mobil.

  1. Jika dilakukan di luar mobil, maka artinya aki harus dilepas, lalu dilakukan penyetruman, biasanya di bengkel-bengkel akan dilakukan hal ini.
  2. Jika dilakukan di dalam mobil, maka syaratnya mobil harus bisa menyala terlebih dahulu. Karena konsep aki memang mengisi dan menyalurkan kembali energi listrik, maka jika mobil sudah menyala, aki akan otomatis melakukan recharge. Nah, untuk menyalakan mobil yang dalam keadaan mati dan tidak bisa menyala, bisa dengan jumper dengan aki mobil lain.

Inilah kenapa meskipun mobil tidak digunakan, tetap harus dipanasi dengan cara dinyalakan mesinnya setiap hari. Salah satunya agar listrik pada aki tetap terisi dan tetap bisa langsung digunakan kapanpun dibutuhkan.

Selanjutnya, jika penyebab aki drop adalah cairannya, maka tinggal diisi, atau diganti dengan cairan aki yang baru. Dengan begitu, aki akan kembali bisa beroperasi seperti semula.

Sekian penjelasan mengenai aki soak dan aki drop atau tekor. Keduanya berbeda, namun efeknya sama terhadap mobil. Jadi, pastikan penanganannya juga sesuai ya. Jangan hanya karena drop, malah langsung ganti aki baru karena tidak tahu duduk perkaranya. Semoga bermanfaat ~

Penulis