Perbedaan Oli Mesin dan Oli Transmisi – Berurusan dengan perawatan kendaraan, apakah itu mobil motor, atau truk, semuanya sepakat jika oli menjadi salah satu hal terpenting. Ceroboh masalah oli dapat merusak mesin mobil maupun truk Anda. Seperti yang umum diketahui, fungsi utama dari oli adalah melumasi komponen-komponen mesin agar tetap dapat bekerja optimal.
Namun, masih banyak yang belum tahu perbedaan antara oli mesin dengan oli transmisi. Masyarakat awam kebanyakan hanya mengetahui oli memang untuk mesin saja, seperti oli mesin mobil atau oli mesin truk. Padahal, masih ada lagi oli transmisi yang fungsinya bukan untuk mesin, tetapi untuk transmisi. Nah, apa saja perbedaan keduanya? Mari kita bahas bersama.
Perbedaan Oli Mesin dan Oli Transmisi
Perbedaan Warna atau Tampilan
Perbedaan pertama tentu saja dari tampilan atau warna keduanya. Warna menjadi indikator paling mudah untuk dikenali dengan mata telanjang dan masyarakat awam juga bisa mengetahuinya hanya dengan sekali lihat. Pada oli mesin, cairan oli biasanya berwarna kuning keemasan sebelum dipakai. Sedangkan untuk oli transmisi, cairan berwarna merah sebelum pemakaian. Jadi, untuk warna, Anda bisa membedakannya sebelum oli dipakai. Mengapa harus sebelum pemakaian? Karena jika sudah bekas pemakaian, oli akan berubah warna menjadi kehitaman dan sulit dibedakan.
Perubahan warna itu sendiri juga merupakan hasil dari pekerjaan oli, yaitu melumasi komponen-komponen yang bergerak dan saling bersinggungan satu sama lain dalam kondisi suhu tinggi. Kedua jenis oli ini akan membantu menjaga suhu komponen tetap pada suhu stabil sehingga tidak terjadi overheat dan membersihkan kotoran-kotoran serta kerak pada komponen kendaraan.
Perbedaan Viskositas atau Kekentalan
Setelah warna atau penampilan dari kedua oli, tentu saja ada hal lain yang membedakan keduanya. Karena jika hanya warna saja, untuk apa dibedakan. Selanjutnya adalah perbedaan pada tingkat viskositas atau kekentalan dari kedua oli. Karena fungsinya berbeda, kandungan dari kedua oli ini tentu saja berbeda, yang kemudian berpengaruh pada warna dan kekentalannya.
Kekentalan atau viskositas dari oli mesin biasanya lebih rendah dibandingkan oli transmisi. Apalagi untuk mobil-mobil keluaran terbaru dengan performa tinggi, oli mesin yang direkomendasikan adalah dengan tingkat kekentalan rendah. Artinya, oli semakin encer sehingga semakin mudah masuk ke celah-celah kecil pada komponen mesin.
Untuk kekentalan oli, ada standar yang disebut SAE, dan Anda bisa membacanya lebih jelas terkait cara membaca kode oli mobil di artikel Top Trust.
Perbedaan Fungsi
Perbedaan oli mesin dan oli transmisi yang selanjutnya adalah fungsi keduanya. Memang sederhananya oli mesin untuk melumasi mesin dan oli transmisi untuk melumasi transmisi. Namun jika dispesifikkan lebih jauh, oli mesin fungsinya adalah menjaga agar persinggungan antar komponen mesin yang bekerja tidak merusak satu sama lain. Selain itu, juga untuk membersihkan kerak-kerak sisa pembakaran mesin.
Sedangkan untuk oli transmisi, fungsi utamanya adalah untuk memastikan pergantian gigi bisa berjalan lancar. Selain itu, oli transmisi juga berperan sebagai penghubung transmisi ke gardan. Hal ini berlaku untuk mobil manual maupun matic.
Perbedaan Durasi Penggantian
Karena fungsi berbeda, tempat bekerjanya juga berbeda, tentunya menghasilkan perbedaan pada waktu penggunaan atau durasi penggantiannya. Untuk oli mesin, karena memang bekerja pada keseluruhan komponen dan bagian mesin, maka jika sudah mencapai 10.000 KM alangkah baiknya untuk diganti. Apalagi jika oli yang digunakan adalah oli campuran mineral, maka saat mencapai 5.000 KM harus diganti demi keamanan komponen mesin Anda.
Sementara untuk oli transmisi yang hanya bekerja di bagian transmisi dan gardan, durasi pemakaiannya cukup panjang. Anda bisa menggantinya jika jarak tempuh telah mencapai antara 30.000 KM hingga 40.000 KM.
Perbedaan Komposisi Bahan
Yang terakhir adalah perbedaan dalam aspek kandungan atau komposisinya. Keduany tentu saja mengandung zat yang berbeda karena fungsinya berbeda, meskipun memang ada kandungan yang sama, misalnya minyak pelumas (ini juga masih berbeda lagi tergantung jenisnya) dan deterjen.
Perbedaannya ada pada zat aditif lainnya. Jika pada oli mesin terdapat inhibitor oksidasi untuk mencegah karat, maka pada oli transmisi mengandung inhibitor korosi dan inhibitor pengerasan.
Demikianlah penjelasan terkait perbedaan oli mesin dan oli transmisi. Nah, apapun kebutuhan oli kendaraan Anda, Top Trust merekomendasikan untuk menggunakan oli Shell. Shell memiliki berbagai macam pilihan untuk kebutuhan oli kendaraan Anda.
Untuk kebutuhan oli mesin mobil, Anda bisa memilih Shell Helix sesuai dengan kebutuhan mobil. Jika mobil Anda membutuhkan oli yang encer, Anda bisa memilih Shell Helix HX6 atau Shell Helix HX7 yang berbasis sintetik. Atau bahkan bisa memilih Shell Helix ECO dengan kekentalan lebih rendah lagi jika Anda pengguna LCGC. Jika mobil Anda adalah mobil tua dan membutuhkan oli yang lebih kental, Anda bisa memilih menggunakan Shell Helix HX5 atau Shell Helix HX3 yang berbasis mineral. Sementara untuk kebutuhan transmisi, Anda bisa menggunakan Shell Spirax.