Penyebab Oli Mesin Mobil Menguap Melebihi Batas Normal

oli menguap

Penyebab Oli Mesin Mobil Menguap Melebihi Batas Normal – Salah satu hal terpenting dalam merawat kendaraan, mulai dari motor, mobil, hingga truk adalah rutin melakukan penggantian oli mesin. Dengan jarak beberapa ribu kilometer, tergantung pada oli yang dipakai, kendaraan harus diganti olinya. Namun, memang untuk urusan pelumasan mesin ini terkadang ada saja masalah yang muncul.

Salah satu masalah yang muncul dalam urusan oli mesin mobil maupun oli mesin truk adalah oli menguap secara tidak normal. Hal ini bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor. Kali ini, Top Trust akan membahas mengenai penyebab-penyebab menguapnya oli mesin. Oli menguap itu wajar, namun jika terlalu cepat tingkat penguapannya, artinya itu tidak normal. Nah, beberapa hal berikut ini bisa menjadi penyebabnya.

Penyebab Oli Mesin Menguap

1. Tingginya Suhu Mesin

Saat mesin kendaraan menyala, apakah itu dalam keadaan idle apalagi saat berjalan, pasti suhunya naik. Oli adalah benda atau zat cair yang memiliki kekentalan tertentu dan pastinya akan tetap memiliki kemungkinan menguap pada suhu tertentu. Semakin cepat mobil dipacu, mesin sebagai dapur pacunya juga akan semakin bekerja keras dan tentunya suhu naik secara drastis. Inilah yang menyebabkan oli dapat menguap karena suhu mesin telah melampaui titik uap oli.

Salah satu fungsi oli selain melumasi mesin juga sebagai pendingin dari tingginya suhu mesin. Namun, jika suhu mesin benar-benar tinggi, maka oli itu sendiri yang akan terkena imbasnya dan menguap. Hal ini dapat menyebabkan efektivitas oli semakin menurun dan dampaknya akan dirasakan oleh komponen mesin kendaraan. Maka dari itu, penting untuk mengontrol suhu mesin kendaraan tetap pada batasnya karena memang manfaatnya akan kembali ke mesin itu sendiri.

2. Kebocoran Sistem Oli

Penyebab kedua adalah adanya kerusakan, atau lebih tepatnya kebocoran pada sistem oli. Terjadinya kebocoran dalam sistem oli dapat mengakibatkan penurunan jumlah oli di dalam mesin, karena oli mesin cenderung menguap. Kebocoran bisa terjadi pada berbagai bagian seperti pipa oli, katup, atau bahkan pada blok mesin itu sendiri. Jika sisa jumlah oli di dalam mesin tidak mencukupi untuk memberikan pelumasan yang baik, mesin dapat mengalami friksi yang berlebihan. Akibatnya, suhu mesin akan meningkat dan oli bisa menguap dengan lebih cepat dari biasanya.

Apabila kebocoran terus berlanjut tanpa penanganan, dampaknya tidak hanya terbatas pada penguapan oli yang lebih cepat, tetapi juga dapat menyebabkan gangguan pada kinerja mesin. Oleh karena itu, ketika terdapat tanda-tanda kebocoran dalam sistem oli, sangat penting untuk segera memeriksanya dan melakukan perbaikan di bengkel otomotif. Langkah ini akan memastikan bahwa perbaikan yang diperlukan dilakukan pada sistem oli untuk menjaga kinerja mesin tetap optimal.

3. Turunnya Kualitas Oli

Selanjutnya adalah turunnya kualitas oli. Turunnya kualitas oli ini tentu saja bisa disebabkan oleh beberapa hal. Namun, biasanya oli mesin mobil maupun kendaraan lainnya akan turun jika sudah terlalu lama digunakan. Definisi terlalu lama ini berhubungan dengan kapan waktu terbaik untuk mengganti oli mesin. Biasanya, oli harus diganti saat sudah mencapai 3000 – 5000 km. Ini tergantung pada penggunaan kendaraan juga. Jika memang kendaraan digunakan untuk medan yang ekstrem dan membutuhkan tenaga ekstra, tentunya mesin juga akan sering bekerja keras dan oli juga akan lebih cepat kotor sehingga kualitasnya menurun.

Oli yang sudah terlalu lama digunakan dan tidak segera diganti, biasanya akan semakin mengental juga. Nah, hal ini tidak baik untuk mesin kendaraan. Karena memang setiap mesin juga memiliki kecocokan dengan kekentalan tertentu. Jika kekentalan oli sudah berubah, maka hal ini bisa menyebabkan beberapa penyakit pada mesin.

4. Ketidakcocokan Oli dengan Mesin

Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya. Semakin cepat mobil dipacu, mesin akan semakin panas dan menyebabkan oli menguap. Artinya, di sini diperlukan oli yang sesuai untuk penggunaan mesin yang berbeda. Di pasaran banyak sekali varian oli, mulai dari oli mineral, oli semi-sintetik, hingga oli full sintetik. Ketiga jenis ini memiliki fungsinya masing-masing. Mesin yang memang sering dipacu dengan kecepatan tinggi dalam waktu lama, tentunya membutuhkan oli dengan ketahanan terhadap suhu tinggi. Biasanya, jenis oli yang cocok untuk mesin dengan aktivitas seperti ini adalah oli full sintetik seperti oli Shell Helix HX7 di mana hampir tidak menggunakan minyak bumi dalam komposisinya.

Keseragaman ukuran molekul oli full sintetik juga membantu menaikkan titik didih dan titk uap dari oli tersebut sehingga cocok digunakan untuk mengimbangi mesin dengan aktivitas tinggi. Nah, untuk mesin dengan penggunaan normal, biasanya cocok menggunakan oli semi sintetik. Sedangkan oli mineral dengan kekentalan tinggi cocok digunakan pada mobil-mobil tua produksi lebih dari 10 tahun lalu.

Melihat hal ini, penting kiranya untuk mengetahui perbedaan oli mineral dan oli sintetik untuk menyesuaikan dengan kebutuhan penggunaan mesin kendaraan. Jangan malas untuk belajar terkait kendaraan kita sendiri. Memberik perawatan terbaik pada kendaraan kita adalah bentuk dari menyayangi diri sendiri juga, karena jika kendaraan awet dan nyaman, maka kita sendiri sebagai pemiliki sekaligus pengguna yang akan diuntungkan.

Penulis